Mesjid Fittja Diteror Babi

Asnawi Ali - Kontributor


Swedia terkenal sebagai salah satu negara paling menghormati HAM di dunia bahkan acara pemberian Nobel setiap tahunnya digelar di Stockholm.  Negara di Skandinavia tersebut sedikit tercemar oleh segelintir kaum radikal yang rasis.




Stockholm - Sebuah mesjid yang terletak di sebelah selatan wilayah Stockholm, tepatnya di distrik Fittja diserang oleh kelompok anti Islam Senin (18/11) lalu.  Penyerangan dilakukan sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.  Pelaku diduga berkelompok dengan menghancurkan kaca pintu depan tingkat atas lalu melemparkan dua belas bagian tubuh babi yang berserakan dilantai satu. 

Para pengurus mesjid mengatakan teror tersebut dapat membuat jamaah cemas dan merugikan finansial mesjid.  “Biayanya cukup mahal untuk memperbaiki pintu depan mesjid dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepan,” ujar salah seorang pengurus

mesjid tersebut seperti yang dikutip oleh Sveriges TV, Swedia.  Dia menambahkan jika insiden tersebut sudah dilaporkan ke polisi kriminal dan dikategorikan sebagai vandalisme serta kebencian rasial,” kata Benita Nilsson kepada media Aftonbladet dari polisi wilayah selatan Stockholm.

Mesjid yang diserang tersebut adalah satu-satunya tempat ibadah Muslim minoritas di Swedia yang memiliki menara serta juga memiliki izin mengumandangkan azan sekali dalam sepekan pada hari Jum’at.   Paska berdirinya mesjid baru tersebut sering terjadi sabotase diantaranya para pengendara mobil yang melintasi jalan selalu menggunakan klakson mobil untuk mencegah terdengar suara azan ke publik. 


Kawasan Fittja pinggiran ibukota Swedia tersebut memang dihuni oleh mayoritas imigran Muslim.  Sebelum berdirinya mesjid, Muslim disitu menggunakan surau sederhana sebagai tempat ibadah, bahkan meunasah Aceh di Stockholm juga berada tidak jauh dari mesjid Fittja.   Syahbuddin Abdurrauf, seorang warga Aceh di Stockholm mengatakan jika aktivitas dakwah Muslim di Swedia secara umum sangat meningkat namun diwaktu yang sama mendapat tantangan. 

“Mereka yang merusak mesjid Fittja diduga kuat kelompok demonstrasi yang anti suara azan lalu,” ujar pria lulusan akademi militer Masabah Alamiah Tripoli, Libya ini.  Azan di Swedia berkumandang pertama kali di Masjid agung Fittja yang berarsitektur Turki itu pada Jum’at, 26 April 2013. 

Dia menambahkan, kontroversial seperti ini sudah ada sejak awal ketika nabi dan sahabat berdakwah kepada kafir dahulu.  Meskipun mendapat hujatan, jelas Syahbuddin, di sisi lain dalam waktu dekat rencananya akan dibangun lagi sebuah mesjid dekat Stockholm pada distrik Hallunda kawasan bukit Eriksberg, Norsborg.


Setelah mesjid Fittja dibangun pada musim semi lalu,  pejabat pemerintah Swedia yang pernah berkunjung adalah menteri Imigrasi, kemudian tercatat raja dan ratu Swedia.  Para pengurus mesjid umumnya warga Muslim keturunan Turki yang telah menjadi warga negara Swedia.