Peringatan Hari Proklamasi Aceh Merdeka Di Australia
Oleh: Sekretariat ASNLF cabang Australia
(Sydney) Masyarakat Aceh di Australia yang tergabung dalam organisasi Acheh
– Sumatra National Liberation Front kembali merayakan hari proklamasi
kemerdekaannya yang ke 36 pada tanggal 4 Desember 2012. Acara tersebut
diadakan dengan upacara penaikan bendera Bintang Bulan. Persis seperti
tahun sebelumnya diadakan pada tengah hari dan tahun ini dipusatkan di kota
Sydney dengan mengundang staf & aktivis ASNLF beserta simpatisannya.
Komandan dan inspektur upacara Milad ke 36 di Sydney |
Perencanaan acara sudah dipersiapkanbeberapa minggu yang lalu dengan rapat,
distribusi undangan melalui email dan telepon. Tepat seminggu sebelumnya
diberikan latihan instan kepada beberapa orang yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan milad 4 Desember tahun ini. ”Kami sudah berkoordinasi dengan ASNLF
pusat di Jerman bahkan hampir setiap pekan berkomunikasi telepon gratis melalui
Skype” jelas koordinator ASNLF cabang Australia, Ibnu Hajar.
Rasa antusias saat memperingati hari kemerdekaannya dapat terlihat saat
masyarakat rela menahan panas yang cukup menyengat dibawah terik matahari yang
suhunya mencapai 35˚- 40˚C. Setiap akhir tahun Australia memang
jatuh pada puncak musim panas karena berada selatan dibelahan bumi. Hal ini berbeda dengan kawasan Eropa yang juga
ikut merayakan milad Aceh Merdeka namun sedang berada di puncak musim dingin.
Disamping itu, hampir semua masyarakat Aceh di Sydney sedang berlibur karena
bertepatan dengan musim liburan musim panas di Australia.
Di sebuah lapangan sederhana, tampak seorang berpakaian loreng militer yang
bertindak sebagai komandan upacara. Terdengar protokol yang meminta untuk
mengawali acara dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh staf ASNLF.
Kemudian, tiga pria baju putih yang dilingkari les kain merah, putih dan hitam
masuk kelapangan sebagai pengerek bendera Bintang Bulan. Upacara penuh
kedisiplinan telah mampu membuat suasana hari Proklamasi Kemerdekaan Aceh yang
ke 36 itu menjadi lebih khidmat.
Pengibaran bendera Bintang Bulan secara khidmat oleh tiga pasukan penggerek bendera
Dalam amanat pidatonya, ketua Acheh – Sumatra National Liberation Front
(ASNLF) perwakilan Australia Jalal Bayar, membacakan amanat pidato ketua
Presidium ASNLF pusat di Jerman. Selain itu, Jalal menambahkan bahwa
betapa pentingnya bagi seluruh masyarakat Aceh untuk mengetahui kedudukan Aceh
dalam peta dunia sehingga masyarakat sadar akan kedaulatan negaranya untuk
merayakan hari yang sangat sakral dan bersejarah ini. “Kalau bukan kita
bangsa Aceh yang menunjukkan kepada dunia bahwa Aceh berhak merdeka dan
berdaulat, siapa lagi”? tambahnya saat memberikan briefing saat upacara
berlangsung.
Menurutnya, ”Aceh harus merdeka! itu solusi yang paling tepat,”tegas Jalal
yang berasal dari wilayah Pasee dan kini bermukim di Sydney.
Ketua ASNLF perwakilan Australia membacakan amanat pidato
Kemerdekaan itu adalah hak perjuangan seluruh bangsa Aceh. Kelompok atau organisasi yang sudah berkiblat
kepada NKRI sebaiknya berbalik arah kepada Aceh Merdeka. “Sudah saatnya kita
akhiri penderitaan ini karena bangsa Aceh pantas mendapatkan hidup yang lebih
layak diatas tanah indatu sebagaimana bangsa-bangsa lain di dunia,” ujar Jalal
dalam amanatnya didepan para staf dan anggota masyarakat Aceh di Sydney.
Mengecam penurunan bendera di Aceh
Dalam sela-sela upacara juga diterima kabar dari Aceh kepada perwakilan
Australia bahwa telah terjadi penurunan bendera Bintang Bulan disejumlah titik
wilayah di Aceh. Dalam tambahan amanatnya, ketua ASNLF Australia itu juga
mengecam keras atas kejadian penurunanan bendera tersebut yang terjadi di beberapa
wilayah di Aceh seperti di Banda Masen, Ulee Jalan Aceh Utara, Pidie dan Pidie
Jaya serta Aceh Timur karena itu dianggap upaya pembodohan terhadap
masyarakat.
“Jangan pernah takut untuk menunjukkan kebenaran atas sejarah bangsa Aceh
untuk itu mari bersama-sama seiring bahu untuk meraih kembali kedaulatan bangsa
kita,” tambah Jalal menutup amanatnya.
Mendengarkan amanat pidato ketua ASNLF
Dalam akhir upacara terdengar pekikan Merdeka oleh puluhan orang beserta
pengambilan foto bersama sebagai publikasi dan dokumentasi. Pada malam sebelumya,
panitia acara milad AM ke 36 di Sydney menginformasikan bahwa telah menggelar
acara doa bersama kepada seluruh syuhada yang telah syahid dalam memperjuangkan
kedaulatan negara Aceh. Begitu juga sekaligus disampaikan doa kepada para
korban tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 lalu.