Lambang dan Benderanya Dibajak, ASNLF rapat di Swedia

Citizen Reporter - Asnawi Ali

STOCKHOLM -  Ketua Presidium ASNLF (Acheh-Sumatra National Liberation Front) di Jerman, Ariffadhillah melakukan kunjungan ke Swedia, Jum'at (24/5) menjelang makin hangatnya berita di Aceh. 

Isu semasa tersebut mengenai pemilu, lambang dan bendera Aceh.  Kedatangannya ke Stockholm kali ini menimbulkan multi penafsiran karena dari dulu hingga sekarang Swedia dikenal sebagai basis perjuangan Aceh Merdeka.

Namun, Ariffadhillah mengatakan kedatangan dirinya sebagai silaturahmi biasa dengan komunitas masyarakat Aceh di Swedia.  "Selama empat hari saya disini akan berkunjung ke berbagai kota di Swedia tempat dimana orang Aceh tinggal," kata Arif.

Selain dari Jerman, dalam sela-sela kunjungan silaturahmi itu pula tiba sebuah mobil berisi enam orang warga Aceh dari Denmark ke Stockholm untuk membahas lambang dan bendera Aceh Merdeka yang dibajak menjadi salah satu milik provinsi di Indonesia.  Ternyata, sebagian diantaranya adalah pengurus ASNLF Denmark.

Ketika didesak bagaimana isi pertemuannya, ketua Presidium ASNLF menggambarkan rapat internal tersebut berlangsung serius tapi santai namun kembali ia menolak memberikan keterangan hasil rapat.  "Semuanya masih sensitif oleh karena itu masih off the record," jelas Arif, pada Sabtu siang keesokan harinya.

"Ada beberapa poin termasuk kemungkinan rencana baru yang akan kita lakukan kedepan," ujar Ariffadhillah tanpa merincikannya.  Dalam acara tersebut juga ketua Presidium memberikan pidato politik tentang isu semasa di Aceh.


Organisasi Acheh-Sumatra National Liberation Front (ASNLF) terbentuk kembali setelah rapat hampir seluruh perwakilan bangsa Aceh pada awal April 2012 lalu di Bønderslev Denmark. 

Mereka sepakat melanjutkan perjuangan Aceh Merdeka melalui ASNLF dengan pelaksanaan organisasi melalui mekanisme Presidium yang dipilih secara demokratis lewat rapat majelis umum istimewa.  Kini, mereka menjajaki untuk membuat perwakilan di berbagai negara serta mendaftarkan diri sebagai anggota pada UNPO (Unrepresented Nations and Peoples Organization) di Belanda.


Pidato Keutuha ASNLF Teungku Ir. Ariffadhillah. Stockholm, 25 Mei 2013
http://www.youtube.com/watch?v=EYsvD2qczWo